infoinvestigasi.com , Poso - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menghadiri sekaligus Melaunching Aksi Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra-Pandu) Sulawesi Tengah Tahun 2024 dengan tema "Desain Inovasi Penurunan Daerah Rawan Pangan sebagai Input Penyelenggaraan Pembangunan Pangan Sulawesi Tengah di Masa Mendatang". Bertempat, di Desa Labuan, Kecamatan Lage. Senin, (20/5/2024)
Dalam sambutanya, Gubernur Rusdy Mastura mengatakan, inovasi ini merupakan salah satu inovasi daerah di sektor pangan yang dilakukan untuk mewujudkan visi pembangunan Sulawesi Tengah 2021 sampai dengan 2026 yaitu "Gerak Cepat menuju Sulteng lebih Sejahtera dan Maju".
Hal tersebut kata Rusdy, tertuang dalam misi ke-3 yaitu, mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan, disamping menjawab isu strategis Sulawesi Tengah yakni, kerawanan dan ketersediaan pangan.
Gubernur juga menuturkan, selama masa pemerintahannya, telah ditemui beberapa permasalahan mendasar atau substansial yang memerlukan tindakan gerak cepat dalam penanganannya. salah satunya yaitu, memenuhi hak dasar manusia akan kecukupan pangan yang beragam bergizi, seimbang, dan aman.
Menurutnya, dikarenakan kondisi geografis Sulawesi Tengah yang sangat beragam seperti wilayah pegunungan, kepulauan, lembah dan wilayah perbatasan menjadikan pangan belum terdistribusi dengan baik.
Selain itu, daerah sentra padi, kawasan perkebunan, dan sentra produksi pangan lainnya belum terkoneksi dengan sepenuhnya ke daerah-daerah yang membutuhkan, seperti yang di alami 3 (tiga) Desa kabupaten poso ini yaitu, desa labuan, desa toyado dan desa silanca.
Untuk itu, beliau berharap kolaborasi yang terkoordinir baik antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota menjadikan Sulawesi Tengah sebagai daerah bebas rawan pangan, memiliki sasaran yang tepat dalam pemberdayaan pangan masyarakat serta sebagai praktik baik dalam rangka menyelesaikan permasalahan kerawanan pangan.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Christina Shandra Tobondo menjelaskan, saat ini Program Inovasi Tetra-Pandu ditetapkan telah menjadi salah satu inovasi Pemerintah Daerah dalam rangka mengurangi desa rawan pangan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah melalui SK Gubernur Sulteng No. 500.6.1/15.1/Bappeda-G.ST/2024 tentang Penetapan Desa Percontohan Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu Tahun 2024.
Christina juga menerangkan, lokasi yang menjadi sasaran inovasi sebagai Pilot Project pada tahun 2024 yaitu, desa-desa yang masuk dalam kategori desa rawan pangan Prioritas 1 (sangat rawan) yaitu Desa Walandano di Kabupaten Donggala, Desa Labuan, Desa Toyado, Desa Silanca di Kabupaten Poso dan Desa/Pulau Bambu di Kabupaten Tojo Una-Una. Kategorisasi desa rawan tersebut ditentukan berdasarkan peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) dan atas usulan masing-masing bupatinya.
"Dalam kegiatan ini, ada 12 (dua belas) perangkat daerah pemerintah Provinsi yang mendukung dan akan mengintervensi melalui program inovasi Tetra-Pandu untuk menurunkan presentase daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah", Sebut Kepala Bappeda Christina Shandra Tobondo.
Ia berharap, semoga aksi inovasi ini memberikan dampak luas bagi masyarakat dan target persentase daerah rawan pangan di sulawesi tengah akan diturunkan hingga sebesar 40,00 persen pada tahun 2024 dari sebesar 48,86 persen di tahun 2022.
Kemudian, Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang menyampaikan bahwa, atas nama seluruh warga masyarakat Kabupaten Poso mengucapkan terima kasih atas keseriusan bapak Gubernur dalam membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah pangan melalui Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra Pandu).
Ia berharap, melalui kerjasama yang baik dari semua pemangku kepentingan, masalah kerawanan dan kerentanan pangan dapat teratasi.
Sumber : Humas Pemprov. Sulteng
Posting Komentar